Prinsip antibakteri

Pertama, interaksi langsung antara permukaan tembaga dan membran luar bakteri merusak membran luar bakteri;kemudian permukaan tembaga bekerja pada lubang di membran luar bakteri, menyebabkan sel kehilangan nutrisi dan air yang diperlukan hingga menyusut.

Membran luar semua sel, termasuk organisme bersel tunggal seperti bakteri, memiliki arus mikro yang stabil, biasanya disebut “potensial membran”.Tepatnya, ini adalah perbedaan tegangan antara bagian dalam dan luar sel.Kemungkinan terjadi korsleting pada membran sel ketika bakteri dan permukaan tembaga bersentuhan, sehingga melemahkan membran sel dan menimbulkan lubang.

Cara lain untuk membuat lubang pada membran sel bakteri adalah oksidasi lokal dan karat, yang terjadi ketika molekul tembaga tunggal atau ion tembaga dilepaskan dari permukaan tembaga dan mengenai membran sel (protein atau asam lemak).Jika dampaknya bersifat aerobik, kami menyebutnya “kerusakan oksidatif” atau “karat”.

Karena perlindungan utama sel (membran luar) telah dilanggar, aliran ion tembaga dapat masuk ke dalam sel tanpa hambatan.Beberapa proses penting di dalam sel dihancurkan.Tembaga benar-benar mengontrol bagian dalam sel dan menghambat metabolisme sel (seperti reaksi biokimia yang diperlukan untuk kehidupan).Reaksi metabolisme didorong oleh enzim, dan ketika kelebihan tembaga digabungkan dengan enzim ini, aktivitasnya akan hilang.Bakteri tidak akan mampu bernapas, makan, mencerna, dan menghasilkan energi.

Oleh karena itu, tembaga dapat membunuh 99% bakteri di permukaannya, termasuk Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dll, serta memiliki efek antibakteri yang baik.

Baru-baru ini, pasar masker antibakteri dan antivirus sedang booming, yang merupakan peluang bagus untuk meningkatkan nilai tambah produk perusahaan!